Sekilas isi buku:
Budaya materialistik telah meracuni umat Islam. Tuntutan hidup dan ambisi liar di era kompetisi global, menambah panjang daftar alasan untuk sibuk sepenuhnya dengan urusan dunia. Akibatnya kelelahan luar biasa menyerang fisik, otak, dan hati, hingga tak ada waktu untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Ironis memang! Padahal, materi yang dikejar, hanyalah dirasakan ''sekejap'' di dunia. Sedangkan ibadah-ibadah utama yang ditinggalkan, nilai kemanfaatannya terus mengalir abadi sampai di surga. Semua gerak-gerik muslim bernilai ibadah. Hal ini sering terlupakan sebagian besar umat ini, sehingga tak mampu memanage segala urusannya menjadi ibadah. Akibatnya, banyak kesempatan meraup pahala yang terbuang percuma. Banyak bekal meraih surga yang tak mampu ditangkap. Padahal perjalanan menuju surga ibarat sebuah perlombaan. Siapa paling cepat memasukinya, dialah yang paling beruntung dan paling merasakan kenikmatan. Saksikanlah perlombaan menuju surga yang telah lama dilakoni para sahabat dan orang-orang shalih. Dapatkan motivasi untuk terjun sebagai peserta di tengah-tengah arena perlombaan. Telusuri bekal yang dapat diandalkan untuk melesat memenangi perlombaan dan menjadi bintang di surga yang paling bahagia. Melesatlah menuju surga, pasti Anda meraup nikmatnya!
|
|