Sekilas isi buku:
Ibnu Khuzaimah terkenal dalam ketelitiannya dalam Buku Shahih-nya. Abu Bakar atau Ibnu Khuzaimah berkata, ''Aku tidak menghalalkan seorangpun meriwayatkan hadits ini dariku kecuali persis dengan redaksi seperti ini. Karena meriwayatkan dengan redaksi lain merupakan penuturan sanad secara maqluub ...'' Abu Bakar berkata, ''Ada sesuatu yang mengganjal di hati menanggapi sanad ini.''Adz-Dzahabi berkata, ''Tokoh ini (maksudnya Ibnu Khuzaimah, -penerj.) adalah seorang kritikus yang amat teliti dengan para perawi. Tentang hadits yang diriwayatkan oleh Abu Bakar Muhammad bin Ja'far, guru Al Hakim, la berkata, ''Aku dapat menjadikan Syahr bin Hausyab sebagai argumentasi. Begitu juga dengan Hariz bin utsman. la tidak dapat aku jadikan argumentasi untuk mazhabnya. (Di samping itu) aku tidak dapat menjadikan Abdullah bin Umar, Baqiyyah, Muqatil bin Hibban, Asyats bin Sawar, Ali bin Jadan (karena daya ingatnya yang lemah) sebagai argumentasi. Begitu juga dengan Ashim bin Ubaidullah, Ibnu Aqil, Yazid bin Abu Ziad, Mujalid, Hajjaj bin Arthah.'' Kemudian Ibnu Khuzaimah juga menyebut beberapa orang yang status keadilannya di bawah mereka yang telah disebutkan di atas. Padahal tidak sedikit para pakar hadits yang menjadikan para perawi yang disebutkan di atas sebagai argumentasi.'' Telah kita lalui penuturan para pakar hadits yang mengisyaratkan ke-shahih-an hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah. Kesimpulannya dari Tahqiq, Taliq, dan Tahrij oleh: Muhammad Musthafa al-Azhami bahwa hadist-hadist ini dalam buku ini mayoritas Shahih dan Hasan, Hadist dhaif kecil sekali, apalagi hadist sangat lemah sekali hampir cuma beberapa.
|
|
MEMBER LOGIN
