Sekilas isi buku:
Apabila Anda bertanya kepada beberapa orang: ''Dimana Allah?'' niscaya Akan mendapati banyak versi jawaban. Ada yang mengatakan: ''Allah itu ada di mana-mana.''''Allah ada di hati.'' ''Alloh lebih dekat daripada urat leher tunggangan hamba-Nya.'' ''Alloh ada tanpa tempat, tidak di kiri, ataupun di kanan, tidak di atas atau di bawah, tidak di sini atau di sana.'' Atau, bahkan ada yang menjawab, ''Allah bersatu dengan hamba-Nya.'' Benarkah bahwa Allah Yang Mahasuci dan Rasul-Nya shalallahu alaihi wa salam yang mulia tidak atau terlupa untuk menjelaskan perkara ini? Benarkah syariat ini membiarkan ummat dalam kebingungan tanpa jawaban pasti?