Sekilas isi buku:
Ketika jejak-jejak kasih sayang sudah mulai tampak di halaman ka awan mahabbah dan kabut cinta Allah Subhanahu wa ta ala sedang datang berarak di langit pertanda rahmat hidayah akan turun menyirami taman jiwa. Tidak berselang lama, akan tumbuh bersemi fitrah yarig suci, hadir perasaan tunduk dan patuh pada kebenaran, timbul motivasi dan semangat untuk berbuat kebaikah. Saat itulah kehidupan akan dirasa berarti dan kebahagiaan bisa direngkuh kembali. Allah Subhanahu wa ta ala berfirman, ''Dan Orang-orang yang berjuang dalam jalan Kami, Kami beri mereka hidayah menuju jalan-jalan kebaikan Kami.'' (QS. Al-Ankabut: 6O) kiranya ia dibiarkan begitu saja, tidak diolah dengan benar bahkan ditelantarkan dan dilalaikan, pasti ia berlalu dan meninggalkannya dalam kesenduan menyebabkan ia harus menunggu dan menunggu pada sebuah penantian yang tidak berkesudahan, Allah Subhanahu wa ta ala berfirman ''Ketika mereka menyeleweng dari jalan kebenaran, kami selewengkan hati mereka.''(QS. Ash-Shaf: 5 ) Tidak ada pilihan lain bagi seorang hamba kecuali melanjutkan pencarian untuk memperkokoh keyakinan. Karena bangun dari kelalaian merupakan langkah dari sebuah perjalanan menuju Shirathul Mustaqim. Jalan yang telah diterima oleh para nabi dan rasul, orang-orang shiddiq, syuhada dan orang-orang yang shaleh. Itu pula yang telah dilalui oleh Rasulullah dan para sahabatnya, Beragama ala Rasulullah'', dan menapaki jejak Salafush Shalih itulah sebuah keharusan, itulah hidayah yang hakiki. Allah Subhanahu wa ta ala berfirman, ''Sekiranya mereka beriman seperti mereka beriman, niscaya mereka memperoleh hidayah.'' (Al-Baqarah: 137) Semoga Allah Subhanahu wa ta ala mengambil ubun-ubun kita kepada kebenaran. Amin.
|
|
MEMBER LOGIN
