Sekilas isi buku:
Tauhidlah yang akan memberikan keselamatan kelak di akhirat. Tatkala
harta, anak, dan apapun yang kita miliki di dunia tak lagi bermanfaat. Simaklah
firman Allah, "Hari ketika harta dan keturunan tidak bermanfaat lagi,
kecuali orang yang menghadap Allah dengan hati yang salim (selamat)."
(Asy-Syu'ara' [26]: 88-89). Ibnu Katsir menjelaskan bahwa hati yang salim
(selamat) tersebut adalah hati yang bersih dari dosa dan kesyirikan. Bersih
dari syirik berarti dia adalah ahli tauhid.
Maka menjaga hati agar senantiasa bertauhid dan bersih dari kesyirikan
adalah sebuah keniscayaan bagi setiap muslim. Caranya adalah dengan menjauhi
hal-hal yang merusak dan meracuni tauhid. Hal-hal yang meliputi perbuatan,
ucapan, dan keyakinan-keyakinan yang menyimpang.
Kitab Tauhid jilid III, akan menjelaskan berbagai hal yang dapat
mengotori dan meracuni tauhid tersebut.
Bab Pertama, buku ini membahas tentang penyimpangan manusia yang meliputi
kekufuran, kesyirikan, hingga kemunafikan.Bab Kedua, di bab ini dibahas
berbagai ucapan dan perbuatan yang bias menghapus tauhid atau minimal
mengurangi kadarnya. Bab Ketiga, menjelaskan tentang hal-hal yang wajib diimani
terkait dengan diri Rasulullah, ahlul bait, dan para sahabatnya. Sebagai sebuah
konsekuensi dari tauhid yang benar.
Kemudian diakhiri dengan bab yang membahas tentang bid'ah. Baik terkait
dengan pengertian, sebab kemunculan, contoh-contoh, hingga cara menyikapinya.
|