Sekilas isi buku:
Gelombang abad
kebebasan dan badai globalisasait memporak- porandakan tatanan kehidupan negeri-negeri
Islam. Hak Asasi, Demokrasi, Kesetaraan Gender telah menjadi kabut gelap di
masyarakat. Fenomena "keberanian" wanita semakin meningkat, keharmonisan
hidup berkeluarga pun semakin terancam.
Kini,
perceraian dianggap menjadi hal yang biasa. Isteri menuntut cerai, itu menjadi
hal yang lumrah. Bahkan tidak jarang, justru isteri yang
"menceraikan" suaminya. Padahal sesungguhnya, perceraian bukan hanya
berdampak bagi kehidupan dunia, tapi justru kehidupan abadi, Akhirat!
Kenapa banyak
Pasutri Muslim gagal membina hubungan rumah tangga, padahal Islam sangat
sempurna dalam mengusung konsep rumah tangga SAMARA?
Fatamorgana
hidup yang menyilaukan dan rayuan setan yang menyesatkan terkadang membuat
Pasutri terlena dan lupa daratan, sehingga meninggalkan prinsip dan tujuan
utama hidup. Seringkali, tujuan berubah menjadi sarana dan sarana menjadi tujuan,
sehingga rumah tangga hancur berantakan. Inilah akibatnya jika dunia dan
syahwat telah menjadi pengatur dan tolak ukur dalam memandang kesuksesan.
|