Sekilas isi buku:
Apabila Anda menginginkan manfaat dari Al-Quran maka hadirkanlah hati Anda ketika membaca dan mendengarkannya, dan hadirkanlah ALlah ketika membacanya, karena Al-Quran ditujukan kepada Anda melalu lisan Rasulullah SAW'.' (Ibnu Qayyim, Al-Fawaid). Benarlah apa yang dikabarkan oleh Rasulullah SAW, bahwa suatu saat nanti akan datang suatu zaman dimana Al-Quran itu yang tinggal hanyalah tulisannya saja. Al-Quran hanya menjadi hiasan-hiasan belaka, karena umat telah menduakannya hingga menjadikan ia begitu jauh dengan Al-Quran. Bandingan dengan kondisi generasi terdahulu yang konon hingga dikatakan sebagai manusia langit, keakraban dan kedekatannya dengan Al-Quran sungguh luar biasa. Padalah Al-Quran belum terbukukan selengkap saat ini. Namun jusutru dengan mengandalkan kekuatan hafalah, Al-Quran bisa terpatri dalam sanubari mereka dan melahirkan perangai indah dalam kehidupan. Saudaraku, diri manusia yang kosong dari Al-Quran menunjukkan tidak adanya iman. Yang ada hanya angan-angan belaka. Apalagi kita sebagai manusia biasa, Nabi Muhammad tanpa Al-Quran tidak bisa mengenal apa itu iman. Sebagaimana difirmankan oleh Allah, ''Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al-Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al-Kitab (Al-Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu,...'' (Asy-Syura:52) Melalui buku ini kita dibimbing untuk mengetahui bagaimana memahami kitab suci kita. Didalamnya akan ditunjukan langkah praktis untuk melakukan tahapan-tahapan dalam memahami Al-Quran sehingga bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
|
|