Sekilas isi buku:
''Laki-laki itu semasa hidupnya suka minum arak. Setiap kali akan keluar rumah, sang ibu selalu menasehatinya. ''Wahai anakku, takutlah kepada Allah, sampai kapan kamu akan terus mabuk seperti ini?'' Sang anak menjawab, ''Wahai ibu, omonganmu seperti ringkikan keledai saja.'' Dengan takdir Allah, setelah anak itu meninggal, kuburannya selalu terbelah setiap waktu Ashar. la keluar dari dalam kubur dengan meringkik tiga kali, lalu kuburannya kembali tertutup. Itulah sepenggal kisah Kuburnya Terbelah Setiap Ashar yang merupakan salah satu kisah yang ada dalam buku ini. Memang, cerita adalah salah satu metode untuk menyampaikan nasehat dan pesan kepada seseorang. Bahkan, cerita yang dikemas dan disajikan dengan indah, terkadang mampu menyihir sejuta pembaca atau pendengarnya. Rentetan kisah anak durhaka yang disajikan dalam buku ini cukup dapat menyentuh perasaan. mengetuk hati. dan menggugah jiwa. Setelah membaca buku ini, pembaca tentu akan bertanya, ''Sudahkah aku berbakti kepada orang tuaku?'' Atau setidaknya akan berintrospeksi diri dengan sikapnya selama ini terhadap kedua orangtuanya. sudahkah bakti yang ia berikan ataukah durhaka yang justru ia balaskan. Hanya orang yang sudah tidak memiliki orangtua [meninggal dunia] yang akan mengatakan betapa tulus dan tingginya cinta orangtua kepada anaknya.
|
|